1. Pengertian
Analisis regresi berganda adalah analisis regresi yang bertujuan untuk menganalisa pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat (dependen). Contoh: sebuah
penelitian menggunakan analisis regresi berganda sebagai teknik statistik yang
digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh sosial, budaya, psikologi dan
pribadi terhadap keputusan pengambilan kredit pensiun. Analisis regresi
menggunakan rumus persamaan regresi berganda seperti yang dikutip dalam
Sugiyono (2010:277), yaitu:
2. Pengujian Asumsi Klasik
Tahap analisis awal untuk menguji model yang digunakan
dalam penelitian ini, agar nantinya bisa diperoleh model regresi, antara lain
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel terikat dan bebas memiliki distribusi normal. Metode
regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Winarno, 2009: 5.37).
Untuk mengetahui tingkat signifikansi data apakah
terdistribusi normal atau tidak, analisis grafik dapat dilakukan atau dengan
analisis statistik. Analisis grafik dapat dilakukan melalui grafik normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika
data terdistribusi normal, data akan tergambarkan dengan mengikuti garis
diagonalnya (Winarno, 2009: 5.37).
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Winarno,
2009: 5.1). Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas
adalah menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
variabel independen terdapat korelasi dengan nilai di atas 0,90, hal tersebut
menunjukkan terdapat masalah kolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain tetap disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastitas. Model regresi yang baik adalah yang sifatnya
homoskedastisitas (Winarno, 2009: 5.23).
d. Uji
Ketepatan Model (Goodness of
Fit)
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual
dapat dinilai dengan Goodness
of Fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan
statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya
berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak
signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima
(Ghozali, 2005). Model regresi
yang telah memenuhi asumsi klasik diuji dengan menguji persamaan regresi secara
parsial dan secara simultan Widarjono (2009: 60).
1. Adjusted
R Squared
Adjusted R
Squared dikenal juga dengan istilah coefisient
of determination atau coefisient of explanation atau daya jelas. Adjusted
R Squared menunjukkan tingkat keberhasilan regresi untuk meramalkan nilai
variabel bebas dalam sampel.
2. Uji t
Widarjono (2009: 64-65) mengatakan bahwa Uji t merupakan
pengujian model secara parsial. Uji t dilakukan untuk menguji apakah
sebuah koefisien variabel bebas regresi sama dengan nol untuk tingkat
signifikansi tertentu. Untuk penelitian ini digunakan interval keyakinan 95% di
mana terdapat probabilitas 95% .
Hipotesis: Ho: Koefisien regresi tidak signifikan Ha: Koefisien regresi
signifikan. Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas:
Jika Probabilitas > 0,05 maka Ho terima
Jika Probabilitas < 0,05 Maka Ho ditolak
3. Uji F
Widarjono (2009: 69) mengatakan bahwa uji F dilakukan
untuk menguji apakah secara keseluruhan variabel bebas secara bersamaan dapat
menjelaskan variabel terikat secara signifikan. Semakin tinggi F-Statistik, semakin baik model
regresi. Tingkat signifikansi dilihat dari p-value.
Jika p-value lebih kecil dari tingkat
signifikansi (0,05), hipotesis null yang
menyatakan bahwa seluruh koefisien regresi adalah nol ditolak. Untuk menguji
bahwa secara keseluruhan, variabel bebas menjelaskan tingkat pertumbuhan
kredit, hipotesisnya adalah sebagai berikut:
Ho diterima jika probabilitas F-statistik < 5% (dengan
interval keyakinan 95%),
Ho ditolak jika probabilitas F-statistik >5% (dengan interval
keyakinan 95%)
No comments:
Post a Comment